PERUMUSAN PERMASALAHAN“Dimensi Pendidikan Formal yang Kurang Terarah”
Pendidikan menengah kebawah yang merupakan porsi para pelajar yang tergolong pendidikan usia dini atau pendidikan dasar. Pada hakekatnya merupakan pendidikan wajib yang terstruktur melalui pola pendidikan nasional pemerintah.Akan tetapi jika kita telaah lebih dalam lagi tentang pola pembelajaran yang disuguhkan para pendidik "guru", hendaknya kita perlu cermati baik dan buruknya. "Sekilas tampak Baik dan Menonjol !!!". Slogan diatas bisa jadi ada disetiap lembaga tidak hanya institusi pendidikan di negeri tercinta kita ini, sebab apa dan kenapa memunculkan slogan itu, terlalu panjang dan lebar bila di paparkan dalam tulisan ini, kiranya cukup dipersempit ruang lingkup bahasannya di dalam kajian penulisan ini, yaitu "Pendidikan yang lebih terarah dan mengarahkan.Problematika
- Pendidikan formal yang tidak sebanding dengan tantangan kehidupan.Minimnya infrastruktur terkadang menjadi kendala pelajar untuk bisa belajar lebih banyak lagi tentang dunia ini, dan apa yang diajarkan terkadang tidak lebih dari cukup untuk mereka bisa tahu dan mengerti sejauh mana dunia yang mereka pijak menggapai kemajuan dalam bidang.
- Kurangnya pola pendidikan moral pada kebanyakan siswa / pelajar. Bahasan yang cukup pelik, terkadang diremehkan banyak orang tapi bukankah " 'Education without character' merupakan salah satu dari tujuh dosa fatal (Mahatma Gandhi) ". Itu sebab banyak para pelajar mencari sesuatu yang mereka butuhkan diluaran, karena apa yang ada di dalam dunia mereka saat ini terlalu mengekang mereka, anggapan moral hanya ada pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... dan Agama saja, dan kehidupan tidak menggunakan asas itu, itulah alasan para pelajar. Konsep seperti ini haruslah dirubah, diganti dengan yang lebih mempunyai inovatif dan kreasi sehingga tidak memunculkan pikiran yang sempit tentang makna moral.
- Seringnya pelajar tidak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan.
Biaya spp dan biaya lain-lain terkdang membuat para orang tua ragu menyekolahkan anak-anaknya, tak sebanding dengan keadaan ketika mereka telah lulus dari sekolah tersebut."Sebanding", adalah kata kecaman ketika para orang tua pelajar kecewa dengan hasil yang di peroleh anak-anak mereka, yaitu hasil pendidika formal. Point ini merupakan penggabungan dari dua point sebelumnya, lebih meluas cakupannya, lebih dalam bahasannya, dan tentunya membutuhkan action yang lebih untuk bisa merubah keadaan menjadi lebih baik, lebih baik, dan jauh lebih baik.
Bahasan materi "Seringnya pelajar tidak mendapatkan apa yang seharusnya meraka dapatkan".Tahap Penyelesaian Masalah
Keinginan merubah pola dari kasus-kasus diatas agar terciptanya sebuah penyelesaian masalah dari kasus-kasus diatas . Langkah yang lebih kompleks lagi diantaranya adalah :
- Merubah pola pikir para pendidik, agar terciptanya orientasi pemikiran para pendidik tersebut menjadi lebih baik dalam dunia kependidikan, tidak hanya berkutat pada masalah individu yang dibawa ke tempat kerja, dan kecenderungan masalah itu diantaranya adalah masalah materi, "Jiwa Pendidik", WAJIB ditanamkan kepada para pendidik, agar dan supaya mereka menyuguhkan yang terbaik kepada para anak didiknya dan menganggap apa yang mereka kerjakan tidak semata mencari popularitas, jabatan, materi dan lain sebagainya, melainkan untuk menciptakan para "ahli" di negeri tercinta ini.
- Merubah dimensi baru cara pembelajaran aplikatif pada para pelajar.Kesan pendidikan formal adalah membosankan, jenuh, pusing dengan tugas, dan segudang masalah lain. Pola pendidikan dan pembelajaran yang inovatif akan lebih memberikan stimulus yang secara tidak langsung menggugah semangat belajar dari para pembelajar.Tugas seakan tantangan, ujian seakan hiburan, merubah tidaklah mudah, tapi mengkonsep cara-cara perubahan adalah tradisi para pembaharu....
- Menumbuhkan kemandirian dan kedisiplinan pada pelajar, dengan jalan pendidikan.Bagaimana siswa bisa merasa nyaman dengan tugas-tugas ...? Apakah siswa pernah meminta guru untuk memberikan ujian kepada mereka ...? Manfaatkan menggunakan waktu luang untuk membaca dan belajar ...? Untuk apa waktu malam itu sebenarnya ...?
Bahasan telah diuraikan pada beberapa kajian materi diatas, dan untuk klasifikasi tempat yang jadi sasaran pengembangan adalah dunia pendidikan formal, lebih khusus lingkungan dekat penulis.Kebutuhan
Tim Pelaksana Kegiatan (Keterangan : Menyusul)
No. | Bulan | |||||||||
Deskripsi Kegiatan | Juli | Agustus | September | Oktober | Nopember | Desember | ||||
Pengajuan proposal dana | | | | | | | | | | |
Kegiatan Pelatihan Pendidik bidang TIK untuk Pemanfaatan Moodle | | | | | | | | | | |
Kegiatan Kewirausahaan Pendidik dan pelajar | | | | | | | | | | |
Pengadaan kegiatan kegiatan pengembangan TI bagi pelajar | | | | | | | | | | |
Pembuatan Mobile Game, Blog, dll. | | | | | | | | | | |
Kegiatan sharing pelajar / seminar | | | | | | | | | | |
Seminar dan pengelolaan kegiatan pelajar | | | | | | | | | | |
Workshop pendidikan | | | | | | | | | | |
Forum diskusi pelajar dan workshop "uji kreatifitas pelajar" | | | | | | | | | | |
Pengembangan workshop dan pelatihan bidang TI | | | | | | | | | | |
No. | Deskripsi Kebutuhan Dana | Jumlah Kebutuhan |
1 | Pengadaan kelengkapan Infrastruktur pembelajaran lab komputer | 2 Jt Rupiah |
2 | Pengadaan diskusi dan worksop pendidikan | 2.5 Juta Rupiah |
3 | Pengadaan kegiatan kewirausahaan guru dan pelajar | 2.5 Juta Rupiah |
4 | Pembentukkan forum diskusi pelajar | 300 Ribu Rupiah |
5 | Pengadaan mentor dari luar | 1 Juta Rupiah |
6 | Operasional kegiatan dan lain-lain | 700 Ribu Rupiah |
| Total Anggaran | 9 Juta Rupiah |
Kesimpulan
Apa yang telah dirancang diatas belumlah sempurna, masih ada yang perlu di perbaharui dan diadakan kelengkapan konsep.